Selasa, 08 Juli 2008
Andrea Hirata in makassar......?
Yup! tanggal 11 Juli 2008 nanti (dua hari lagi!), Andrea 'si ikal' Hirata bakal datang ke makassar meramaikan acara Kick Andy Off air, di Baruga Pettarani UNHAS MAKASSAR. Yang lagi jauh dari makassar boleh sirik deh...hehe.
Akhirnya saya bisa juga lihat salah satu anggota 'laskar pelangi' itu.
OK,Fren...yang sudah punya tiket, see you in Baruga....
Minggu, 29 Juni 2008
PENILAIAN
Iyalah.... Tugas dan ulangan/ujian bukan patokan untuk menentukan kamu cukup pintar atau tidak pada satu mata pelajaran, tapi tugas dan ujian jadi patokan saya untuk menentukan batas keberhasilan materi dari saya, apakah telah terserap dengan baik atau tidak. Sama sekali bukan untuk menilai kalian cukup pintar atau tidak. Bahkan ujian setaraf-apapun (menurut saya, kita tidak bisa menjudge tingkat pengetahuan ato tingkat kepintaran seseorang). Jika di satu sisi, mungkin iya, tapi setiap orang kan punya kemampuan yang beda-beda, di bidang yang beda-beda pula.
Tugas dan ujian menjadi dasar buat saya untuk menilai tapi bukan berarti saya berhak menjudge kalian pintar ato tidak! ‘Coz klo nda pake tugas dan ujian, nanti malah penilaian saya jadi abstrak, iya nggak sih?
Tapi, kita tidak usah bahas ujian or nilai terlalu jauh deh... Saya punya penilaian tersendiri untuk ana’ 3 IPA (boleh dong!) yang tidak ada hubungannya dengan pemberian nilai untuk raport (ada sih...sedikit...tidak begitu ngaruh!). Dan lagi, ana’ 3 IPA sudah akan keluar so, tidak apa-apa kalo kita callai sedikit..hehe...
Nih, penilaian or kesan saya terhadap anak 3 IPA per-orang. Karena sifatnya yang sangat subyektif (hehe...) so jangan terlalu terpengaruh. Saya juga baru kenal kalian beberapa bulan yang lalu kan...? ini cuman hasil pengamatan saya selama beberapa bulan bersama kalian di kelas. Jadi, sekali lagi, sifatnya sangat....sangat subyektif. Jangan ada yang tersinggung ya...this is just for fun!
Ade Ikhsan : Ketua kelas but tidak tegas. Banyak diam (jadi bingung, diam karena sudah mengerti, ato tidak tahu sama sekali..?) tapi klo bicara, kata-katanya lumayan terstruktur, apalagi saat bicara di forum (boleh nih jadi politikus...). Saat diskusi, analisanya boleh juga, tapi koq analisanya jadi macet saat belajar ya…
Cukup peduli sama tugas2 sekolahnya di banding teman2nya.
Arni Syamsul : Lumayan encer, cepat menghitung, tapi jarang di kelas (ato lebih parah...jarang di sekolah??? mana klo di kelas, kerjanya nelpon mulu..kayak orang paling sibuk sedunia aja...presiden aja nggak segitunya deh…) Saya sempat kagum de’ coz menurut saya, kemampuan mathematics-mu di atas teman2mu yang lain tapi pengetahuan materi physics-nya kuraaaaang banget. Karena jarang masuk, jadinya penguasaan materi sangat kurang. Mana...tidak pernah kerja tugas lagi...jadinya nilai dari saya tidak begitu bagus. Sebenarnya nilai-mu bisa lebih bagus klo saja kamu kerja tugas. Kagum saya jadi hilang...deh. (nilai-mu di selamatkan oleh respon2 yang kamu berikan tiap saya ngajar & bertanya, dan kerjaanmu di papan tulis)
Asmir M : (kayak nama india ya...?hehe...). no comment!
Agus Junaidi : no comment!
Anwar T : Tampak seperti orang pintar. Tapi lebih sering mempercayakan jawaban-nya ke teman2nya (alias nyontek). Orang pintar nggak gitu deh...
Ade Saputra : Ini dia nih...BACRIT banget hehe....(BACRIT = banyak caritanya doang!). Paling sering nyeletuk di kelas, but celetukannya nda’ jelas....
Chairul Akbar : Kadang serius... kadang main-main.... kadang dengar musik... kadang nelpon.... kadang bengong.... kadang tidur...
Herlina L : Lumayan!
Irwan : Awalnya saya kira pintarko de’ hehe...habis gayanya meyakinkan banget...tapi lumayanlah...(sori ya...)
Miranti Apriani : Rajin ji bertanya kalo ada yang tidak na tau’ tapi makin bertanya makin bingungka’ harus menjelaskan dari mana...coz buaaaanyak yang tidak na tau’ ternyata..., utamanya yang dasar-dasar. Kalo dia bertanya, saya coba tanya balik untuk mengingatkan ‘en membantu proses berpikirnya, eh anak ini malah bilang,”itu mi saya tanyaQ, Bu’ karena tidak ada saya tau’...” (hehe...lucu ya...?)
Nasruddin : Lumayan rajin kerja tugas. Pengetahuan agamanya bagus juga. Istiqomah ya...asal jangan salah jalan aja.
Hasbiah K : Rajin masuk, rajin kerja tugas, lumayanlah....
Nurjuwinta : Rajin juga....Paling peduli sama absen. Pokoknya yang penting, absennya full!
Risaldi Usman : Saya tidak begitu kenal...terakhir2 pi’ baru muncul.
Slamet Muhammad : Rajin tawwa....sering angkat tangan..biar tidak na’ tau’Q hehe... Anaknya ramah n santun..., always smile...(keep on smiling ya...)
Safitri Anwar : Kenapako’ de’?
Sebri Triani S : Rajin banget masuk...rajin juga mengingatkan saya klo’ sudah habis jam-ku...hehe. Manis teh-nya tawwa.....
Titin Purwati : Very...very rajin..hehe. Semangat belajarnya boleh juga Anaknya lumayan kritis but penguasaan konsep dasar-nya kurang, jadinya tidak bisa konsisten dengan argumennya sendiri. Belajar ko de’.... Jangan jadikan keterlambatanmu sebagai alasan, oke?
Agus salim : no comment!
Arny Adistin : Rumahnya dekat sekolah ya...koq selalu paling pagi datang?hehe...
Dedy Sastro : Sama ji... terakhir2 pi’ baru muncul.
Darwis : Malas tingkat tinggi....muualaaaaaas banget!!!!!! Namanya aja yang keren, siapa? Wiwis ya?...but malasnya...naudzubillah....
Liska Karim : no comment!!
Nining A. Wahyu : Kalau di kelas, kerjanya : senyum, ketawa, trus ijin keluar, masuk lagi, senyum lagi, ketawa lagi, keluar lagi, masuk lagi.....(???? jadi bingung.....)
Novita Elyawati : Tulisannya bagus, catatannya rapi. Orangnya rapi juga kayaknya....
Riny A. Agung : Jahil! Ini anak paling sering kerjai saya....! (e, kerjai guru...dosa lho...hayooo!hehe..).Sering motret ( klo mo foto, bilang2 dong...biar saya balik..jangan foto belakangnya doang!hehe). Pengetahuan bahasa Inggrisnya boleh juga.
Riska Sarwin : Yaaah bolehlah....Rajin kerja tugas. Responnya cukup bagus. Penguasaan konsep dasar lumayan. Menurut saya, sebenarnya kamu bisa berkembang lebih baik, Cuma terlalu gampang kena pengaruh lingkungan...jadinya, klo temannya malas, ikutan malas...(bukan keadaan yang merubah kita de’, but kita yang merubah keadaan, iya nggak sih...?).
Kayaknya jarang mengulang pelajaran di rumah (ato tidak pernah?! Ngaku aja!), so kelihatannya cepat mengerti materinya di kelas, but pas di ulang...lupa lagi...
Riskiany Pabe : no comment!
Risna Karim : no comment!
Sukmawati : Ya boleh juga.....tapi ulangannya koq nda begitu bagus ya..? . Padahal saya berharapnya, ujianmu lebih bagus de’. Tapi saya agak surprise dengan hasil remedial-mu dimana jawabanmu lain sendiri tapi benar, dibandingkan hasil remedial temanmu yang lain yang seragam tapi salah semua. Sebenarnya kamu boleh tidak ikut remedial (waktu itu) tapi saya mau lihat pengerjaan soal2mu jika waktu yang disediakan lebih banyak (dibanding saat ujian), so, saya ikutkan remedial.
Ummu salamah : Rajin... no comment!
Faris Syarif : Ini anak .... sudah jarang masuk! Sering telat! Klo masuk, nda belajar lagi....! Yang kayak begini masih di produksi juga?! Saya kira sudah punah mi’ (...hehe bercanda....)
Rizky Ad. : no comment!
Muhammad Ramli : Rajin juga...rajin mencatat, rajin masuk.
Selviana : Pendiam..(iyo kah?) Penguasaan materi kurang but rajin di kelas.
M. Egi : no comment!
Andri Tahir : no comment! Terakhir2 pi baru keliatan.
Kalian juga berhak koq punya kesan terhadap siapa pun (termasuk saya hehe…). So, yang punya komentar, masukkan aja. Tapi, jangan lupa tulis nama dan stambuk ya…Yang komentarnya bagus, dapat nilai plus…(tapi tidak dimasukkan di raport hehe…).
Minggu, 27 April 2008
asah otak
Semoga Anda beruntung, dan jangan cepat menyerah!
Ada 5 buah rumah yang masing² memiliki warna
berbeda. Setiap rumah dihuni satu orang pria dengan
kebangsaan yang ber-beda². Setiap penghuni
menyukai satu jenis minuman tertentu,
merokok satu merk rokok tertentu dan
memelihara satu jenis hewan tertentu. …
Tidak ada satupun dari kelima orang tersebut
yang minum minuman yang sama,
merokok merk rokok yang sama dan memelihara
hewan yang sama seperti penghuni yang lain.
Pertanyaannya: Siapakah yang memelihara IKAN?
Petunjuk:
*Orang Inggris tinggal di dalam rumah berwarna merah.
*Orang Swedia memelihara anjing.
*Orang Denmark senang minum teh.
*Rumah berwarna hijau terletak tepat di sebelah kiri rumah berwarna
putih.
*Penghuni rumah berwarna hijau senang minum kopi.
*Orang yang merokok PallMall memelihara burung.
*Penghuni rumah yang terletak di-tengah² senang minum susu.
*Penghuni rumah berwarna kuning merokok Dunhill.
*Orang Norwegia tinggal di rumah paling pertama.
*Orang yang merokok Marlboro tinggal di sebelah orang yang memelihara
kucing.
*Orang yang memelihara kuda tinggal di sebelah orang yang merokok
Dunhill.
*Orang yang merokok Winfield senang minum bir.
*Di sebelah rumah berwarna biru tinggal orang Norwegia.
*Orang Jerman merokok Rothmans.
*Orang yang merokok Marlboro bertetangga dengan orang yang minum air.
Albert Einstein menyusun teka teki ini pada abad yang lalu.
Dia menyatakan, 98% penduduk didunia tidak mampu
memecahkan teka teki ini.
Apakah anda termasuk yang 2%
sumber : http://www.kmtf.ft.ugm.ac.id/2004/12/serba-serbi/asah-otak/
Kamis, 17 April 2008
TIPS menjelang ujian....
Banyak faktor yang mendukung keberhasilan seseorang di ujian. Bisa jadi, karena memang pintar, jago menghafal, jago menganalisa soal, etc.
Menurut saya(ciee.....), yang namanya menghadapi ujian (apapun jenisnya, mau UAN kek, UAS, Ulangan....) selalu ada yang namanya faktor x. Faktor x ini merupakan hal yang di luar batas kita sebagai manusia (bahasa-ku makin keren aja ya...?). Nah, faktor x ini, ada dua hal yang saling berlawanan. Kita sebut saja x- positif dan x- negatif. X-positif dinamakan orang sebagai keberuntungan, dan lawannya, x-negatif dinamakan orang ketidakberuntungan (tapi saya lebih suka menyebutnya ‘belum jalannya’ or ‘bukan rejekinya’).
Faktor X di UAN bisa berupa; lupa nulis nama (ini mah...kelewatan!) or bulatannya kurang hitam, ato ada kesalahan data, or salah melingkari jawaban (maunya melingkari C, misalkan, but saking senangnya or saking gugupnya, malah melingkari D). Ini disebut juga ‘human error’ ato karena kesalahan manusianya sendiri.
Siapa pun, orang yang paling pintar sekalipun, tidak bisa menghindar dari faktor X ini. Tapi kita bisa mengantisipasinya. Salah satu caranya ; bersikap tenang dan teliti. But, kita manusia hanya berusaha, tetap YANG PUNYA KUASA lah yang menentukan, kita lulus apa tidak.
So, mulailah banyak-banyak berdoa, meminimalisasi kesalahan or dosa (yang mungkin aja jadi penghalang keberuntungan kita di ujian), dan yang paling penting, minta maaf dan doa sama orang tuanya masing-masing. Ridha orang tua, kan Ridha Allah SWT juga.
Siapa aja yang lagi menanti detik-detik menjelang ujian, GOOD LUCK!!!
16 April 08
Minggu, 06 April 2008
KUNCI JAWABAN
baru segini yang lain masih dalam proses
soal tahun 2000
1.B
2.C
3.A
4.C
5.E
6.B
7.B
8.A
9.D
10.D
11.A
12.D
13.E
14.
15.C
16.D
17.E
18.
19.C
20.B
21.E
22.
23.B
24.A
25.D
26.
27.D
28.
29.E
30.
31.A
32.A
33.A
34.D
41.B
42.C
43.E
soal tahun 2003.
1.B
2.C
3.C
5.D
7.D
8.D
10.B
11.D
12.C
14.C
15.A
20.D
24.A
26.B
39.A
soal tahun 2006
1.A
2.C
3.E
4.C
5.B
6.a
7.E
9.B
10.C
11.A
12.C
13.C
14.D
15.C
16.D
17.E
22.E
23.A
25.D
soal tahun 2005
1.B
2.C
3.B
4.C
5.C
6.D
7.B
8.B
9.A
10.D
13.E
14.E
15. 6 kali
16.B
22.C
23.E
24.A
meski sudah ada jawabannya but saya harap kalian mengerjakan soal-soalnya juga n berpikir kritis.
siapa tau' saya yang salah...oce...?!
REMEDIAL
mencukupi. so, yang merasa tidak ikut ujian n mo memperbaiki nilainya. cari soal yang pernah saya bagi waktu les trus pilih 5 soal yang belum pernah di bahas. kerjakan! untuk mempermudah kamu, kerjakan yang sudah ada kunci jawabannya (ada di blog ini )
OK?!
Rabu, 02 April 2008
PACCARITA'
Dogma mengenai fisika sudah terbentuk sejak lamaaaaaaaaaaaa....(entah sejak kapan), bahwa fisika adalah pelajaran yang sussssssssssssssssssssssah.........bbbbbbangetttttttt!! Dogma itu juga yang mempengaruhi saya saat di sekolah dulu. Tapi saya termasuk orang yang beruntung dalam hal ini. Kenapa? Dari saya SMP (mulai mengenal fisika) sampai SMU, guru-guru fisika yang pernah menghadapi saya keren-keren. Saya ingat guru Fisika saya di SMP dulu namanya Ibu Darnah Damis. Orangnya aktif banget dan baik. Saat belajar, kami banyak prakteknya di luar kelas. Atau saat saya SMU, Pak Arman guru Fisika saya di kelas 3, orangnya cerdas (saat SMU dulu saya belum tahu yang cerdas itu bagaimana, tapi kami semua mengakui kepintaran pak Arman), hingga sekarang saya menganggap pak Arman salah satu orang cerdas yang saya temui dalam hidup saya (boleh kan......). Dengar-dengar sekarang beliau jadi satu-satunya guru yang lulus sertifikasi pertama di kabupaten tempatnya mengajar...(nah...keliatan kan...?emang pintar koq!).
Di kelas 1, namanya pak Abduh Kaco. Kalau beliau yang masuk, semua tegang. Padahal beliau tidak pernah marah. Tapi..., selalu nunjuk-nunjuk buat ngerjain soal yang naudzubillah susahnya.... yang paling berkesan dari beliau adalah cara pengucapan nol, resultan, skalar (beliau agak cadel, padahal tahu sendiri, di fisika paling banyak kata-kata semacam itu). Jadi sampe sekarang, kalo ingat beliau, ingat kata-kata itu juga hehe.... dan dia satu-satunya guru, saat itu, yang membolehkan buka buku di ujian, but soal-soalnya (apalagi jawabannya!) tidak pernah ada di buku. Saya dan kawan-kawan pernah bawa buku setumpuk, di kumpulin dari berbagai penerbit dan tahun terbitnya, tapi tetep aja soal dari beliau lain dan tidak ada di buku manapun. Heran, ambil soal dari mana sih.....!?
Nah, di kelas 2, yang paling berkesan, ibu Asni. Orangnya energik banget. Kecil-kecil, tapi kalo udah ngajar, suaranya kedengaran sampe di kantin hehe... (maaf bu...). Yang paling saya ingat, saat beliau mengajar letak bintang, azimuth, n semacamnya (ini materi favorit saya dulu...). saya ingat beliau kalo ke kelas membawa bermacam2 alat mengajarnya, mulai dari mistar panjang dari kayu (yang berfungsi ganda untuk mukulin teman-teman cowok yang bandel), Jangka, dan mistar busur, saya sudah duduk menunggu, mendahului teman-teman saya yang lain (kalo saya tidak salah ingat sih..hehe....tapi materi dari bu Asni memang materi favorit saya koq...)
Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada beliau-beliau (pokoke beliau-beliau keren deh...!), saya akui sangat sulit menghilangkan dogma pelajaran fisika yang sudah terbentuk. Sebelum kenal fisika, saya sudah tahu kalo ‘dia’ mengerikan. Berdasarkan dogma tersebut, koq saya malah maju terus dan mengambil jurusan IPA? Pertimbangan saya waktu itu (atas desakan kakak saya), masuk jurusan ini mempermudah saya untuk lanjut ke PTN nantinya.Lagian, saya tidak mungkin masuk IPS. Saya tidak sanggup menghapal yang panjang-panjang, semacam UU, GBHN, dan teman-temannya, dan saya pun tidak suka akuntansi. Masuk jurusan bahasa lebih-lebih tidak mungkin, ini ditentang habis-habisan sama semua anggota keluarga, untuk alasan yang belum bisa saya mengerti sampe sekarang. Jadilah saya jatuh di lembah jurusan IPA (hehe..) dan saya memperparah keadaan dengan mengambil jurusan Fisika di UNHAS.
Ironisnya, saya seorang pengajar Fisika. Berarti, saya harus menanamkan ke siswa saya kalau fisika sama sekali tidak sulit. Ini sangat dilematis. Di satu sisi, saya masih harus melawan dan belajar banyak dari si fisika ini. Tapi di sisi lain, saya setidaknya harus bisa menunjukkan ke siswa saya, kalau fisika bukanlah suatu masalah bagi saya atau bagi siapapun.
Sekian tahun bergaul dengan fisika, apa membuat saya sanggup menghilangkan dogma tersebut? Tenyata tidak. Sedikit berubah pandangan, iya. Setidaknya, sekarang saya bisa mengerjakan soal-soal yang dulu tidak bisa saya kerjakan saat di SMU hehe....sampai saya membaca buku (punyanya temen) judulnya Filsafat dunia matematika, keningnya jangan mengkerut dulu karena judulnya.... Buku ini tidak berisi hal-hal yang berat koq, hanya berisi cara pandang sederhana atau bagaimana memandang ilmu eksak secara sederhana. Dari beberapa kutipan di buku tersebut, saya tahu bagaimana Allah SWT telah menciptakan alam ini dengan ukuran dan perhitungan yang sangat akurat. Bahwa untuk memahamiNYA, dimulai dengan memahami alam ciptaanNYA. Dan untuk memahami alam ini, tidak bisa tidak, kita harus menerima fisika dan teori-teorinya yang memang mengenai hukum-hukum alam. Mengapa kita jadi ingin or harus memahamiNYA (pertanyaan wajar, kan?). Tujuan kita ke dunia ini kan untuk jadi khalifahNYA, wakilNYA di dunia. Nah, untuk itu kita mesti tau’, yang kita wakili itu seperti apa....so kita bisa meproyeksikan sifat-sifatNYA di hidup kita, tentu saja dengan segala keterbatasan kita sebagai manusia (membela diri hehe...)
Sesederhana itu alasannya? Tidak juga. Ada kutipan menarik di buku tersebut yang menyatakan : “ The most important thing to keep in mind about taking a physics course is : You are showing that you have the ability to think!” (Hal terpenting yang harus diingat saat belajar Fisika adalah : anda harus menunjukkan bahwa anda sanggup menggunakan pikiran anda sendiri!) Bahwa fisika tidak terbatas pada kemampuan mengerjakan soal-soal di buku atau di ulangan, tapi bagaimana menghadapi persoalan-persoalan hidup. Mengenai kesanggupan kita menggunakan daya pikir, untuk menyelesaikan masalah kita, IYA NGGAK SIH..?!
Maros, maret 08
Sepuluh tips untuk membantu kamu dalam ujian
Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.
*Tenang dan percaya diri.
Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.
*Bersantailah tapi waspada.
Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan kamu mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.
*Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas)
Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.
*Jawab soal-soal ujian secara strategis.
Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang kamu ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya kamu kerjakan adalah:
o soal paling sulit
o yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya
o memiliki nilai terkecil
*Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
Mula-mulai, abaikan jawaban yang kamu tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat kamu abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila kamu yakin akan koreksi yang kamu lakukan.
*Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin kamu tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang hendak kamu diskusikan dulu.
*Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esaimu. Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil. Dukung poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau catatanmu.
*Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah kamu menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa kamu telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.
*Analisa hasil ujianmu.
Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang sesuai denganmu. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah. Gunakan kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir.
sumber :
http://www.studygs.net/indon/tsttak1.htm
Minggu, 23 Maret 2008
SOAL ULANGAN KELAS 1
Tuliskan bunyi hukum Newton I dan jelaskan dengan contoh!
Tentukan percepatan yang dialami oleh benda yang massanya 50 gram ketika ditarik dengan gaya 60 N!
Untuk menarik balok dengan posisi seperti gambar diperlukan gaya sebesar 60 N. Dengan diberi usaha 60 Joule balok bergeser 20 m ke kanan. Berapakah besar sudut pada gambar?
Massa benda A diketahui 45 kg dan benda B massanya 40 Kg sehingga B bergerak ke bawah. Jika pengaruh gesekan benda A diabaikan, tentukan percepatan yang dialami benda dan tegangan talinya! (g = 10 m/s2)
Rumusan Butir Soal
Sebuah benda 25 x 103 gram diikat dengan seutas tali yang panjangnya 60 m kemudian diputar sehingga bergerak melingkar dengan gaya 135 N. Berapakah kecepatan sudut yang dialami benda tersebut?
Seorang anak memutar sebuah batu yang diikatkan pada ujung seutas tali dengan kecepatan 5 m/s2. panjang tali adalah 20 cm. Jika gaya sentripetal yang dialami adalah 62,5 N, berapa massa batu tersebut?
Sebuah benda massa 1500 gr diikat dengan seutas tali yang panjangnya 1 m lalu diputar menurut lintasan vertikal dengan kecepatan sudut tetap. Jika g = 10 m/s2 dan pada saat benda di titik terendah mengalami tegangan sebesar 39 N, maka kecepatan sudutnya (dalam rad/s) adalah ...
Berapakah suhu -400 C jika dinyatakan dalam skala Faranheit?
Sebatang baja pada suhu 200C panjangnya 100 m. Bila panjang sekarang menjadi 100,1 m dan koefisien muai panjang 10-5 /0C berapakah suhu akhir dari batang tersebut?
SOAL ULANGAN KELAS 2
Sistem pegas di samping bergetar harmonik dengan massa benda 972 gram. Jika diketahui K1 = K2 = 10 N/m, dan K3 = 30 N/m, tentukan frekuensi getarnya?
Sebuah benda bermassa 1,5 x 103 gram bergetar harmonik sederhana dengan periode 2π detik. Berapakah percepatan yang dialami benda tersebut pada saat simpangannya 5 x 10-2 ?
Seekor serangga bergerak melingkar dengan frekuensi . Tentukan kecepatan sudut serangga tersebut (dalam rad.s)?
Jelaskan yang dimaksud frekuensi dan getaran, dan hubungan diantara keduanya!
Sebuah titik bergerak melingkar dengan gerak harmonik seperti gambar di samping. Jika waktu yang diperlukan untuk berpindah dari P0 ke P adalah t dan kecepatannya merupakan kecepatan sudut (ω), tentukan rumus :
a.Sudut yang ditempuh titik tersebut(α)
b.Besar simpangannya (y) jika A adalah amplitudonya!
Rumusan Butir Soal
Berapakah energi kinetik sebuah benda dengan massa 2 kg yang bergerak dengan kecepatan 10 m/s ?
Seseorang menjatuhkan box yang massanya 5 kg dari lantai 2 yang tingginya 6 m tanpa kecepatan awal.
Berapakah usaha yang dilakukan benda tersebut saat berada di ketinggian 3 m dari tanah?
Sebuah mobil yang massanya 1500 kg bergerak sejauh 20 m dalam selang waktu 2 detik, berapakah rata-rata momentumnya?
Jelaskan yang dimaksud dengan :
a.Momentum
b.Impuls
Dari pengertian tersebut, tuliskan rumusnya?
SOAL ULANGAN KELAS 3
(BOBOT 20)
Sebuah mobil yang bergerak dengan kecepatan 20 m/s dipercepat sehingga mencapai kecepatan 40 m/s. Berapakah percepatan yang dialami mobil tersebut jika jarak yang ditempuh 1000 m?
(BOBOT 20)
Tentukan besarnya gaya tarik menarik antara bulan dan bumi yang masing-masing massanya 9 x 1022 kg dan 6 x 10 24 kg, jika jarak antar pusat-pusatnya 3 x 108 m (diketahui tetapan gravitasi = 6,68 x 10-11 Nm-2kg-2)!
(BOBOT 20)
a.Berapakah usaha yang dilakukan oleh seorang yang mendorong beban seberat 5 ton, jika beban tersebut tidak bergeser?
b.Tuliskan rumus usaha dan satuannya dalam SI!
(BOBOT 10)
Seorang siswa yang berlari dengan kecepatan 5 m/s menabrak seorang guru yang berjalan dengan kecepatan 2 m/s sehingga mereka terpental berlawanan arah. Massa siswa dan guru tersebut masing-masing adalah 50 dan 80 kg. Tentukan kecepatan siswa terpental setelah tabrakan jika guru terdesak ke belakang dengan kecepatan 0,9 km/jam?
(BOBOT 20)
Sebuah mobil polisi yang bergerak sambil membunyikan sirine dengan kecepatan 36 km/jam mendekati Bunga yang berdiri di tepi jalan. Jika frekuensi bunyi sirine 660 Hz dan cepat rambat bunyi di udara 340 m/s, berapakah frekuensi yang didengar oleh Bunga?
(BOBOT 20)
Dua buah muatan listrik tolak menolak dengan gaya 1,25 N. Jika besar muatan listrik tersebut masing-masing adalah 5 C dan 10C, tentukan jarak kedua muatan tersebut!
(BOBOT 20)
Berapakah usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan positif 20 Coulomb dari suatu titik yang potensialnya 10 V ke titik lain yang potensialnya 50 V?
(BOBOT 20)
Tiga buah kapasitor tersusun paralel yang masing-masing kapasitasnya 20 μF, dihubungkan seri dengan dua kapasitor (yang tersusun seri) dengan kapasitas masing-masing adalah 5 μF. Berapakah kapasitas gabungan rangkaian tersebut?
(BOBOT 30)
Sebuah benda membentuk bayangan dengan dua buah cermin dipasang berhadapan dengan sudut α. Kemudian sudut tersebut diperkecil 300 sehingga jumlah bayangan benda bertambah 2. berapakah nilai α ?
(BOBOT 20)
Senin, 03 Maret 2008
LEMBAR KERJA SISWA
HUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
Mata pelajaran : Fisika
Kelas/semester : X/II
Tahun pelajaran : 2008 – 2009
I.Isilah titik-titik di bawah ini!
Ketika anda berada dalam bus yang tiba-tiba di rem mendadak, maka tubuh anda akan terdorong ke belakang. Peristiwa ini dikarenakan adanya sifat kelembaman benda, yaitu sifat untuk mempertahankan kedudukannya. Hal ini sesuai dengan hukum ...................(1) yang menyatakan bahwa..........................(2)
Pada benda yang bergerak dengan kecepatan yang berubah akan menimbulkan..................(3) dimana jika .....................(3) yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada sebuah benda berbanding lurus dan searah dengan gaya tersebut dan berbanding terbalik dengan massa kelembaman benda. Pernyataan tersebut merupakan hukum ................(4) yang dapat dituliskan dengan rumus...................(5)
Seorang anak yang berada di atas kereta dorong menarik tali yang terikat ke tembok. Jika anak tersebut menarik tali ke arah kanan, maka dia dan kereta dorongnya akan bergerak ke arah .........(6). Peristiwa ini disebabkan oleh gaya.............(7) dimana anak tersebut
memberikan gaya aksi terhadap tembok, sehingga tembok memberikan gaya.........(8) yang nilainya .........(9) dengan arah yang berlawanan peristiwa ini merupakan salah satu contoh hukum .............(10) yang dituliskan dengan rumus..................(11).
II. Kerjakan soal berikut!
1.Balok yang bermassa 5 kg terletak pada lantai mendatar yang licin, dipengaruhi oleh gaya sebesar 15 N yang ditarik dengan sudut 300 terhadap arah mendatar. Berapakah percepatan yang dialami balok?
2.Untuk menarik balok dengan posisi seperti gambar diperlukan gaya sebesar 22 N. Dengan diberi usaha 33 J, balok bergeser 3 m ke arah kanan.
Sudut α pada gambar tersebut adalah …
3.Pada gambar di samping, C adalah roda katrol dan massa beban B lebih besar dari massa beban A. Jika percepatan gravitasi = 10 m s–2 dan tegangan tali T1 = 24 N,
maka tegangan tali T2 = …
4.Seorang anak menarik benda bermassa 2 kg dengan gaya 80 N dengan sepotong tali dan membentuk sudut 60o terhadap horizontal seperti gambar di samping. Usaha yang dilakukan anak tersebut untuk memindahkan benda sejauh 5 meter adalah ...
5.Sebuah benda 1500 gr diikat dengan seutas tali yang panjangnya 1 m lalu diputar menurut lintasan vertikal dengan kecepatan sudut tetap. Jika g = 10 m/s2 dan pada saat benda di titik terendah mengalami tegangan sebesar 40 N, maka kecepatan sudutnya (dalam rad/s) adalah ...
6.Jika massa benda 2 kg dan sudut kemiringan 30°. Serta percepatan gravitasi (g = 9,8 m s-1) benda tetap akan meluncur. Nilai koefisien gesekan maksimum antara benda dengan bidang miring adalah.......
7.Sebuah benda bermassa 1 kg bergerak melingkar dalam sebuah bola yang jari-jarinya 2 m dengan kecepatan tetap 20 rad/s. Hitung gaya normal antara dua benda dengan bola pada saat benda berada pada titik terendah dan tertinggi?
8.Sebuah benda 1500 gr diikat dengan seutas tali yang panjangnya 1 m lalu diputar menurut lintasan vertikal dengan kecepatan sudut tetap. Jika g = 10 m/s2 dan pada saat benda di titik terendah mengalami tegangan sebesar 40 N, maka kecepatan sudutnya (dalam rad/s) adalah ...
9.Pada gambar di samping, diketahui massa benda A 50 gram dan 2 kali lebih berat dari benda B sehingga benda tertarik ke bawah. Berapakah tegangan talinya dan percepatan yang dialami oleh benda yang bergerak tersebut?
10.Seorang anak memutar sebuah batu yang diikatkan pada ujung seutas tali dengan kecepatan 5m/s. Panjang tali tersebut adalah 20 cm. Jika gaya sentripetal yang dialami adalah 62,5 N, berapakah massa batu tersebut?
---------
LEMBAR KERJA SISWA
Mata pelajaran : Fisika
Kelas/semester : X/II
Tahun pelajaran : 2008 – 2009
I. Lengkapi konversi suhu di bawah ini !
1. 650 C = .... 0K
2. 900 C = .... 0R
3. 1150 K = .... 0F
4. 300 C = .... 0 K
5. 1560F = .... 0K
6. 1940 F = ... 0R
7. -400 C = ... 0F
8. 28 0C = ... 0R
II. Kerjakan soal berikut!
1.Dalam sistem SI, satuan kalor adalah ....
2.Sebanyak 5 ml gas oksigen berada pada keadaan suhu sedang. Apabila R = 8,31 J mol–1 K–1, maka besar kapasitas kalor pada tekanan tetap adalah …
3.Di dalam sebuah bejana besi bermassa 200 gr terdapat 100 gr minyak bersuhu 20oC. Di dalam bejana dimasuk-kan 50 gr besi bersuhu 75oC. Bila suhu bejana naik 5oC dan kalor jenis minyak = 0,43 kal/goC, maka berapakah kalor jenis besi?
4.Sebatang baja pada suhu 200C panjangnya 100 cm. Bila panjang sekarang menjadi 100,1 cm dan koefisien muai panjang 10-5 /0C berapakah suhu akhir dari batang tersebut?
5.Karena suhunya ditingkatkan dari 00C menjadi 1000C suatu batang baja yang semula panjangnya 1 m bertambah sebanyak 1 mm. Maka bila dipanaskan suatu batang baja lain dari 00C sampai 1200C, Pertambahan panjang batang baja tersebut yang panjang mula-mulanya 60 cm adalah ....
-----
ana'2 IPA
gambarnya belakangan..........
Ade Ikhsan
Arni Syamsul
Asmir M
Agus Junaidi
Anwar T
Ade Saputra
Chairul Akbar
Herlina L
Irwan
Miranti Apriani
Nasruddin
Hasbiah K
Nur Juwinta
Risaldi Usman
Slamet Muhammad T
Safitri Anwar
Sebri Triani Santoso
Titin Purwati
Agus Salim
Arny Adistin
Dedy Sastroutomo
Darwis
Liska Karim
Nining Ariyanty W
Novita Elyawati
Riny Anugrah Agung
Riska Sarwin
Riskiany Pabe
Risna Karim
Sukmawati
Ummu Salamah
Faris Syarif
Rizky Adriansyah R
Muhammad Ramli R.
Selviana
Muhammad Egi
Andri Tahir
penuntun praktikum
PERCOBAAN I
SATUAN DAN PENGUKURAN
Materi Pokok : Besaran dan satuan
Kompetensi Dasar :
Mengukur besaran-besaran fisika dengan alat yang sesuai dan mengolah data hasil dengan menggunakan aturan angka penting
Indikator :
Melakukan pengukuran dengan benar berkaitan dengan besaran pokok panjang, massa, waktu dengan mempertimbangkan aspek ketepatan(akurasi) dan ketelitian
Mengolah data hasil pengukuran dan menyajikannya dalam bentuk tabel dan grafik dengan menggunakan penulisan angka penting dan mampu menarik kesimpulan tentang besaran fisis yang diukur berdasarkan hasil yang telah disajikan dalam bentuk grafik
Menunjukkan kecakapan individu dan kerjasama dalam kelompok
TUJUAN
Mengenal alat-alat ukur dan penggunaannya
Menggunakan hasil pengukuran dalam perhitungan dan menuliskanny sesuai aturan penulisan angka penting.
RINGKASAN MATERI
A. Besaran dan Satuan
Hasil pengukuran selalu mengandung dua hal, yakni: kuantitas atau nilai dan satuan. Sesuatu yang memiliki kuantitas dan satuan tersebut dinamakan besaran. Berbagai besaran yang kuantitasnya dapat diukur, baik secara langsung maupun tak langsung, disebut besaran fisis, misalnya panjang dan waktu. Tetapi banyak juga besaran-besaran yang dikategorikan non-fisis, karena kuantitasnya belum dapat diukur, misalnya cinta, bau, dan rasa. Diskusikan dengan teman-temanmu, mungkinkah suatu besaran nonfisis suatu saat akan menjadi besaran fisis? Berilah penjelasan!
Dahulu orang sering menggunakan anggota tubuh sebagai satuan pengukuran, misalnya jari, hasta, kaki, jengkal, dan depa.Namun satuan-satuan tersebut menyulitkan dalam omunikasi, karena nilainya berbeda-beda untuk setiap orang. Satuan semacam ini disebut satuan tak baku. Untuk kebutuhan komunikasi, apalagi untuk kepentingan ilmiah, pengukuran harus menggunakan satuan baku, yaitu satuan pengukuran yang nilainya tetap dan disepakati secara internasional, misalnya meter, liter, dan kilogram.
1. Besaran Pokok : Besaran yang satuannya ditetapkan secara International (SI)
Satuan SI untuk besaran-besaran pokok ditunjukkan tabel di bawah.
NO | Besaran Pokok | Satuan dasar SI | Simbol satuan | Dimensi |
1 2 3 4 5 6 7 | Panjang Massa Waktu Kuat arus listrik Temperatur Jumlah zat Intensitas cahaya | meter kilogram sekon ampere kelvin mol candela | M Kg S A K Mol Cd | [ L ] [ M ] [ T ] [ Q ] [ I ] [ N ] [ J ] |
2. Besaran Turunan : Besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok.
NO | Besaran Turunan | Satuan turunan | Nama Satuan | Simbol | Dimensi |
1 2 3 4 5 6 7 8 | Kecepatan Percepatan Massa jenis Gaya Energi Tekanan Daya Induksi magnet | m.s-1 m.s-2 Kg.m-1 Kg.m.s-2 N.m-2 N.m2 J.s-1 Wb.m-2 | - - - Newton Joule Pascal Watt Tesla | - - - N J Pa W T | LT-1 LT-2 ML-3 MLT-2 M-1LT-2 M3LT-2 ML2T-3 - |
3. Konversi Satuan SI
NO | Awalan | simbol | Faktor | NO | Awalan | simbol | Faktor |
1 2 3 4 5 6 7 | atto- femto- pico- nano- mikro- mili- centi- | a f P N μ m c | 10-18 10-15 10-12 10-9 10-6 10-3 10-2 | 8 9 10 11 12 13 14 | deci- tera- giga- mega- kilo- hekto- deka- | d T G M K H Da | 10-1 1012 109 106 103 102 101 |
B. Alat Ukur
1. Alat untuk Mengukur Panjang
a. Mistar
Ada beberapa jenis mistar/penggaris sesuai dengan skalanya, misalnya mistar yang berskala mm dengan ketelitian 1 mm. Ketika mengukur, posisi mata tegak lurus mistar supaya tidak terjadi kesalahan pengukuran (kesalahan paralaks).
Gambar 1 Berbagai posisi mata dalam membaca hasil pengukuran
Posisi A dan C menimbulkan kesalahan paralaks. Posisi B yang benar.
b. Jangka sorong
Gambar 2 Jangka sorong, sebagai alat pengukur besaran panjang
Alat untuk mengukur panjang dengan ketelitian 0,1 mm digunakan jangka sorong yang terdiri dari pasangan rahang pertama (untuk mengukur diameter dalam) dan pasangan rahang kedua untuk mengukur diameter luar. Dari pasangan ini terdapat rahang tetap dan rahang geser dan dilengkapi skala utama dan skala nonius.
c. Mikrometer sekrup
Untuk mengukur panjang dengan ketelitian 0,1 mm digunakan mikrometer sekrup yang bagian utamanya adalah sebuah poros berulir yang dipasang pada silinder pemutar dan pada ujung silinder pemutar terdapat garis-garis skala yang membagi 50 bagian yang sama.
Gambar 3 Mikrometer sekrup
3. Alat untuk Mengukur Massa
Setiap benda tersusun dari materi. Jumlah materi yang terkandung dalam masing-masing benda disebut massa benda. Massa diukur dengan neraca lengan, dan berat diukur dengan neraca pegas. Neraca lengan dan neraca pegas termasuk jenis neraca mekanik. Sekarang, sudah banyak digunakan jenis neraca lain yang lebih teliti, yaitu neraca elektronik.
Gambar 4 Alat untuk mengukur massa(a. Neraca Timbang, b. Neraca pegas)
4. Alat untuk Mengukur waktu
Waktu adalah selang antara dua kejadian atau dua peristiwa. Misalnya, waktu siang adalah sejak matahari terbit hingga matahari tenggelam, waktu hidup adalah sejak dilahirkan hingga meninggal.
Untuk peristiwa-peristiwa yang selang terjadinya cukup lama, waktu dinyatakan dalam satuan-satuan yang lebih besar, misalnya: menit, jam, hari, bulan, tahun, abad dan lain-lain. Sedangkan, untuk kejadian-kejadian yang cepat sekali bisa digunakan satuan milisekon (ms) dan mikrosekon (μs). Untuk keperluan sehari-hari, telah dibuat alat-alat pengukur waktu, misalnya stopwatch dan jam tangan.
Gambar 5 stopwatch dan jam tangan
ALAT DAN BAHAN
Jangka sorong
Mikrometer sekrup
Neraca Timbang
Bola kecil (Kelereng)
Silinder berongga (pipa kecil)
Silinder pejal (tabung)
PROSEDUR
Siapkan alat ukur dan benda yang akan diukur
Kenali nst (nilai skala kecil) atau ketelitian masing-masing alat ukur.
Ukur benda dengan menggunakan alat ukur yang sesuai ketelitiannya. Misalkan diameter kelereng menggunakan mikrometer sekrup, tinggi silinder menggunakan jangka sorong.
Catat hasil pengukuran.
Timbang masing-masing benda dan catat massanya.
Hitung volume dan massa jenis masing-masing benda dan tulis laporan nilainya berdasarkan aturan angka penting.
HASIL DAN PENGOLAHAN DATA
1. Tabel pengamatan
No | Bola | Silinder Berongga | Kubus | Silinder pejal | |||
Jari-jari (R) cm | Diameter luar (Dl) cm | Diameter dalam (Dd) cm | Tinggi (T) cm | Sisi (s) cm | Diameter cm | Tinggi cm | |
1 2 3 |
|
|
|
|
|
|
|
2. Pengolahan data
a. Bola
1. Menghitung Volume bola
2. Menghitung massa jenis bola
b. Silinder berongga
1. Menghitung Volume Silinder berongga
2. Menghitung massa jenis Silinder berongga
c. Kubus
1. Menghitung Volume kubus
2. Menghitung massa jenis kubus
d. Silinder pejal
1. Menghitung Volume Silinder pejal
2. Menghitung massa jenis Silinder pejal
PERTANYAAN/TUGAS
Sebutkan jenis alat ukur panjang dan massa?
Berapakah nst alat ukur yang anda gunakan pada percobaan ini>
Jelaskan langkah-langkah untuk mendapatkan hasilpengukuran yang tepat!
Tulislah hasil dan data yang anda peroleh dalam Satuan Internasional (SI)
Bandingkan hasil pengukuran yang anda peroleh dengan hasil pengukuran yang diperoleh teman anda! Jika berbeda, mengapa?
Kesimpulan apa yang kamu peroleh dari percobaan ini?
PERCOBAAN II
KETIDAKPASTIAN PADA HASIL PENGUKURAN
Materi Pokok : Besaran dan satuan
Kompetensi Dasar :
Mengukur besaran-besaran fisika dengan alat yang sesuai dan mengolah data hasil dengan menggunakan aturan angka penting
Indikator :
Melakukan pengukuran dengan benar berkaitan dengan besaran pokok panjang, massa, waktu dengan mempertimbangkan aspek ketepatan (akurasi) dan ketelitian
Mengolah data hasil pengukuran dan menyajikannya dalam bentuk tabel dan grafik dengan menggunakan penulisan angka penting dan mampu menarik kesimpulan tentang besaran fisis yang diukur berdasarkan hasil yang telah disajikan dalam bentuk grafik
Menunjukkan kecakapan individu dan kerjasama dalam kelompok
TUJUAN
Mengetahui dan memahami kesalahan paralaks sebagai salah satu penyebab ketidakpastian pada hasil pengukuran.
RINGKASAN MATERI
Pengukuran
Pengukuran merupakan kegiatan sederhana, tetapi sangat penting dalam kehidupan kita. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran lain sejenis yang dipergunakan sebagai satuannya. Misalnya, Anda mengukur panjang buku dengan mistar, artinya Anda membandingkan panjang buku tersebut dengan satuan-satuan panjang yang ada di mistar, yaitu milimeter atau centimeter, sehingga diperoleh hasil pengukuran, panjang buku adalah 210 mm atau 21 cm.
Fisika merupakan ilmu yang memahami segala sesuatu tentang gejala alam melalui pengamatan atau observasi dan memperoleh kebenarannya secara empiris melalui panca indera. Karena itu, pengukuran merupakan bagian yang sangat penting dalam proses membangun konsep-konsep fisika.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pengukuran, pertama masalah ketelitian (presisi) dan kedua masalah ketepatan (akurasi).
Presisi menyatakan derajat kepastian hasil suatu pengukuran, sedangkan akurasi menunjukkan seberapa tepat hasil pengukuran mendekati nilai yang sebenarnya.
Presisi bergantung pada alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Umumnya, semakin kecil pembagian skala suatu alat semakin presisi hasil pengukuran alat tersebut. Mistar umumnya memiliki skala terkecil 1 mm, sedangkan jangka sorong mencapai 0,1 mm atau 0,05 mm, maka pengukuran menggunakan jangka sorong akan memberikan hasil yang lebih presisi dibandingkan menggunakan mistar.
Meskipun memungkinkan untuk mengupayakan kepresisian pengukuran dengan memilih alat ukur tertentu, tetapi tidak mungkin menghasilkan pengukuran yang tepat (akurasi) secara mutlak. Keakurasian pengukuran harus dicek dengan cara membandingkan terhadap nilai standar yang ditetapkan. Keakurasian alat ukur juga harus dicek secara periodik dengan metode the two-point calibration. Pertama, apakah alat ukur sudah menunjuk nol sebelum digunakan? Kedua, apakah alat ukur memberikan pembacaan ukuran yang benar ketika digunakan untuk mengukur sesuatu yang standar?
1. Sumber-sumber ketidakpastian dalam pengukuran
Ada tiga sumber utama yang menimbulkan ketidakpastian pengukuran, yaitu:
a. Ketidakpastian Sistematik
Ketidakpastian sistematik bersumber dari alat ukur yang digunakan atau kondisi yang menyertai saat pengukuran. Bila sumber ketidakpastian adalah alat ukur, maka setiap alat ukur tersebut digunakan akan memproduksi ketidakpastian yang sama. Yang termasuk ketidakpastian sistematik antara lain:
Ketidakpastian Alat
Ketidakpastian ini muncul akibat kalibrasi skala penunjukkan angka pada alat tidak tepat, sehingga pembacaan skala menjadi tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Misalnya, kuat arus listrik yang melewati suatu beban sebenarnya 1,0 A, tetapi bila diukur menggunakan suatu Ampermeter tertentu selalu terbaca 1,2 A. Untuk mengatasi ketidakpastian alat, harus dilakukan kalibrasi setiap alat tersebut dipergunakan.
Kesalahan Nol
Ketidaktepatan penunjukkan alat pada skala nol juga melahirkan ketidakpastian sistematik. Hal ini sering terjadi, tetapi juga sering terabaikan. Pada sebagian besar alat umumnya sudah dilengkapi dengan skrup pengatur/pengenol. Bila sudah diatur maksimal tetap tidak tepat pada skala nol, maka untuk mengatasinya harus diperhitungkan selisih kesalahan tersebut setiap kali melakukan pembacaan skala.
Waktu Respon Yang Tidak Tepat
Ketidakpastian pengukuran ini muncul akibat dari waktu pengukuran (pengambilan data) tidak bersamaan dengan saat munculnya data yang seharusnya diukur, sehingga data yang diperoleh bukan data yang sebenarnya. Misalnya, kita ingin mengukur periode getar suatu beban yang digantungkan pada pegas dengan menggunakan stopwatch. Selang waktu yang kita ukur sering tidak tepat karena terlalu cepat atau terlambat menekan tombol stopwatch saat kejadian berlangsung.
Kondisi Yang Tidak Sesuai
Ketidakpastian pengukuran ini muncul karena kondisi alat ukur dipengaruhi oleh kejadian yang hendak diukur. Misal, mengukur nilai transistor saat dilakukan penyolderan, atau mengukur panjang sesuatu pada suhu tinggi menggunakan mistar logam. Hasil yang diperoleh tentu bukan nilai yang sebenarnya karena panas mempengaruhi sesuatu yang diukur maupun alat pengukurnya.
b. Ketidakpastian Random
Ketidakpastian random umumnya bersumber dari gejala yang tidak mungkin dikendalikan secara pasti atau tidak dapat diatasi secara tuntas. Gejala tersebut umumnya merupakan perubahan yang sangat cepat dan acak hingga pengaturan atau pengontrolannya di luar kemampuan kita. Misalnya:
Fluktuasi pada besaran listrik. Tegangan listrik selalu mengalami fluktuasi (perubahan terus menerus secara cepat dan acak). Akibatnya kalau kita ukur, nilainya juga berfluktuasi. Demikian pula saat kita mengukur kuat arus listrik,
Getaran landasan. Alat yang sangat peka (misalnya seismograf) akan melahirkan ketidakpastian karena gangguan getaran landasannya,
Radiasi latar belakang. Radiasi kosmos dari angkasa dapat mempengaruhi hasil pengukuran alat pencacah, sehingga melahirkan ketidakpastian random.
Gerak acak molekul udara. Molekul udara selalu bergerak secara acak (gerak Brown), sehingga berpeluang mengganggu alat ukur yang halus, misalnya mikro-galvanometer dan melahirkan ketidakpastian pengukuran.
c. Ketidakpastian Pengamatan
Ketidakpastian pengamatan merupakan ketidakpastian pengukuran yang bersumber dari kekurangterampilan manusia saat melakukan kegiatan pengukuran. Misalnya: metode pembacaan skala tidak tegak lurus (paralaks), salah dalam membaca skala, dan pengaturan atau pengesetan alat ukur yang kurang tepat.
ALAT DAN BAHAN
Gelas ukur
Air
Gambar 6. posisi mata saat membaca volume air
PROSEDUR
Siapkan gelas ukur di atas meja.
Isi gelas ukur dengan air pada volume tertentu.
Baca volumenya dengan posisi mata anda tepat pada permukaan air, di atas permukaan air, dan di bawah permukaan air (gambar 6)
Catat hasil yang diperoleh.
HASIL DAN PENGOLAHAN DATA
Tabel pengamatan
No | Posisi mata | Volume (mL) |
1 2 3 | Di atas permukaan Tepat pada permukaan Di bawah permukaan | ........... ........... ........... |
PERTANYAAN/TUGAS
Sebutkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kesalahan pada pengukuran!
Jelaskan yang dimaksud kesalahan paralaks!
Bandingkan ketiga hasil pengukuran yang tekah anda lakukan!
PERCOBAAN III
GAYA DAN INTERAKSINYA
Materi Pokok : Dinamika pertikel
Kompetensi Dasar :
Menginterpretasikan hukum-hukum Newton dan penerapannya pada gerak benda
Indikator :
Membedakan koefisien gesekan statis dan gesekan kinetis Menganalisis gerak benda pada bidang miring dibawah pengaruh gaya gesekan Menyatakan Hukum Newton tentang gravitasi, sebagai gaya medan yang berhubungan dengan gaya antara dua benda bermassa dan penerapannya
Menerapkan hukum hukum Newton tentang gerak dan gravitasi pada gerak planet
Menentukan kaitan konsep gaya pegas dengan sifat elastisitas bahan
Menganalisis gerak di bawah pengaruh gaya pegas
TUJUAN
Mampu menjelaskan gaya aksi reaksi sebagai prinsip hukum Newton III
RINGKASAN MATERI
Konsep gaya memberikan deskripsi kuantitatif tentang interaksi antara dua benda atau antara benda dan lingkungannya. Gaya yang melakukan kontak langsung dengan benda disebut gaya sentuh, seperti tarikan, dorongan, gesekan ban mobil dengan jalan. Gaya merupakan besaran vektor, sehingga memiliki besar dan arah. Dalam sistem SI, satuan gaya adalah Newton (N), dan alat untuk mengukur gaya adalah neraca pegas atau dinamometer.
Pengukuran Massa dan berat.
Berat merupakan besarnya gaya tarik bumi terhadap benda tersebut. Karena dipengaruhi oleh gaya tarik bumi, maka nilainya dapat berubah-ubah tergantung posisi benda tersebut terhadap bumi. Benda yang berada jauh dari bumi tidak memiliki beras meski massanya tetap ada. Itulah sebabnya penimbangan massa berbeda dengan menimbang berat. Secara matematis, persamaan berat benda ditulis :
W = m . g W = Berat (N)
m = massa (kg)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
dua benda yang mempunyai berat sama pada lokasi yang sama akan mempunyai massa yang sama. Oleh karena itu, cara yang paling mudah untuk mengukur massa benda adalah dengan membandingkan berat benda yang tidak diketahui dengan berat standar.
Hukum Newton III.
Hukum Newton III menyatakan bahwa jika suatu benda dikenakan suatu gaya, maka pada benda tersebut akan bekerja gaya yang sama besarnya dengan arah yang berbeda yang disebut gaya reaksi.
Faksi = - F reaksi
ALAT DAN BAHAN
Neraca pegas, 3 buah
Tali/benang
Papan/statif
PROSEDUR
F1
F3 F2
Gambar 7 Susunan neraca pegas.
Susun Alat seperti gambar 7 di atas!
Tarik Gaya F1 dan F2 bersamaan dengan gaya yang sama!
Baca dan catat besar gaya pada neraca pegas F1, F2, dan F3!
Ulangi percobaan no.3 dengan gaya tarik yang berbeda besarnya!
HASIL DAN PENGOLAHAN DATA
Tabel pengamatan
No | Besarnya gaya (N) | ||
F1 | F2 | F3 | |
1 2 3 | ........... ........... ........... | ........... ........... ........... | ........... ........... ........... |
PERTANYAAN/TUGAS
Gambarkan ketiga gaya tersebut pada kertas laporan anda! Sesuaikan panjang anak panah dengan besar dan arah dari ketiga gaya tersebut!
Bandingkan besar gaya masing-masing! Apakah ? Jelaskan!
Buatlah kesimpulan dari perpaduan dua gaya tersebut!
PERCOBAAN IV
GAYA GESEKAN
Materi Pokok : Dinamika
Kompetensi Dasar :
Menginterpretasikan hukum-hukum Newton dan penerapannya pada gerak benda
Indikator :
Membedakan koefisien gesekan statis dan gesekan kinetis Menganalisis gerak benda pada bidang miring dibawah pengaruh gaya gesekan Menyatakan Hukum Newton tentang gravitasi, sebagai gaya medan yang berhubungan dengan gaya antara dua benda bermassa dan penerapannya
Menerapkan hukum hukum Newton tentang gerak dan gravitasi pada gerak planet
Menentukan kaitan konsep gaya pegas dengan sifat elastisitas bahan
Menganalisis gerak di bawah pengaruh gaya pegas
TUJUAN
Mampu menjelaskan pengertian gaya berat dan gaya gesekan, serta aplikasina dalam kehidupan sehari-hari.
RINGKASAN MATERI
Gaya gesekan memegang peranan yang cukup besar dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, minyak pwlumas pada mesin dapat mengurangi gesekan antara bagian-bagian yangh dapat bergerak sehingga menyebabkan mesin tidak aus.
Gaya gesekan statis.
Gaya gesekan statis gaya gesekan yang timbul antara dua permukaan benda yang diam atau tidak ada gerak relatif satu terhadap yang lain. Gaya gesekan statis (Fs) maksimal sebanding dengan gaya normal. Nilai perbandingannya disebut koefisien gesekan statis dengan simbol μs. Jadi gaya gesek statis memiliki harga nol sampai maksimal yang diberikan oleh μs.N
Jadi rumus untuk mencari gaya gesek statis adalah :
Gaya gesekan kinetis
Gaya gesekan kinetis adalah Gaya gesekan yang timbul ketika benda sedang bergerak, dan diberi simbol Fk. Makin besar gaya normal suatu benda maka makin besar pula gaya gesekan kinetisnya. Fk dapat dituliskan secara matematis seperti berikut :
ALAT DAN BAHAN
Neraca pegas
Balok
Meja yang permukaannya kasar dan licin
PROSEDUR
ditarik
Gambar 8 susunan balok dan neraca
Letakkan Balok di atas meja yang permukaannya kasar . Kemudian tarik balok tersebut dengan neraca pegas secara perlahan-lahan (Gambar 8). Perhatikan angka yang ditunjukkan oleh neraca pegas. Pada gaya tarik berapakah balok tepat mulai bergerak?
Besarnya gaya tarik pada saat balok tepat mulai bergerak sama dengan gaya gesekan
Catat gaya tarik yang anda peroleh! Kemudian ulangi pada meja yang permukaannya licin dan pada lantai/tanah!
HASIL DAN PENGOLAHAN DATA
Tabel pengamatan
No | Bidang permukaan | Gaya gesekan (N) |
1 2 3 | Meja kasar Meja licin Lantai/tanah | ......... ......... ......... |
PERTANYAAN/TUGAS
Apakah besar gaya gesekan dari balok yang ditarik pada permukaan bidang kasar dan licin sama?
Pada permukaan yang bagaimanakah terjadi gesekan terkecil?
Sebutkan keuntungan adanya gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari!
PERCOBAAN V
GAYA PEMULIH PADA GERAK HARMONIK SEDERHANA
Materi Pokok : Dinamika
Kompetensi Dasar :
Menginterpretasikan hukum-hukum Newton dan penerapannya pada gerak benda
Indikator :
Membedakan koefisien gesekan statis dan gesekan kinetis Menganalisis gerak benda pada bidang miring dibawah pengaruh gaya gesekan Menyatakan Hukum Newton tentang gravitasi, sebagai gaya medan yang berhubungan dengan gaya antara dua benda bermassa dan penerapannya
Menerapkan hukum hukum Newton tentang gerak dan gravitasi pada gerak planet
Menentukan kaitan konsep gaya pegas dengan sifat elastisitas bahan
Menganalisis gerak di bawah pengaruh gaya pegas
TUJUAN
Mengamati gerak harmonik pada getaran pegas dan ayunan tunggal
menentukan hubungan frekuensi dan periode berdasarkan percobaan.
RINGKASAN MATERI
1. Pegas
Jika suatu bahan dapat meregang atau menyusut karena pengaruh gaya dari luar dan dapat kembali ke keadaan semula jika gaya yang bekerja padanya dihilangkan,maka keadaan tersebut dikatakan mempunyai sifat elastis (misalnya pegas).
Selama batas elastisitasnya belum terlampaui maka pepanjangan pegas sebanding dengan gaya yang digunakan untuk memperpanjangkannnya, yang menurut Hukum Hooke sebagai berikut :
Dimana : k = konstanta gaya pegas
a b
Gambar 9a. Pembebanan pegas ; b. Osilasi Pegas
Disamping cara pembebanan konstanta pegas k dapat dicari dengan cara getaran, benda yang mempunyai berat W digantung pada pegas mengalami osilasi maka periode getarannya adalah :
Bandul
Bandul matematis adalah sebuah benda ideal yang terbuat dari sebuah massa titik yang diikat dengan seutas tali dan digantungkan. Jika diberi simpangan bandul ini akan berosilasi atau bergetar dengan ragam getaran selaras. Periode getarannya adalah :
T = Periode osilasi (sekon)
l = Panjang tali (m)
g = Percepatan gravitasi bumi (m/s2)
Gambar 10. Bandul matematis
ALAT DAN BAHAN
Pegas
Bandul
Beban, 3 buah dengan massa berbeda
Stopwatch
Meteran/mistar
Kertas grafik
PROSEDUR
1. Pegas
Letakkan pegas pada statip. Kemudian ukur panjang pegas tanpa beban (x0)
Ukur panjang pegas setelah diberi beban(x)
Beri simpangan pada sistem pegas dan lepaskan hingga bergetar harmonis.
Catat waktu hingga n = 15 getaran /ayunan.
Ulangi prosedur di atas sebanyak tiga kali untuk beban yang berbeda.
2. Bandul
Atur bandul matematis dengan panjang tali 50 cm. kemudian usahakan bandul berada dalam keadaan setimbang.
Beri simpangan kecil pada bandul kemudian lepaskan. Usahakan agar ayunan mempunyai lintasan dalam bidang tidak berputar.
Catat waktu yang dibutuhkan untuk n = 15 getaran.
Ulangi dengan panjang tali 40 cm dan 30 cm.
HASIL DAN PENGOLAHAN DATA
Tabel pengamatan
No | Pegas | Bandul | |||||
Massa (gr) | (cm) | (cm) | (cm) | t (s) | Panjang tali (cm) | t (s) | |
1 2 3 |
|
|
|
|
|
|
|
Pengolahan data
Menghitung konstanta pegas
Menghitung periode getaran pada pegas
Menghitung periode getaran bandul
PERTANYAAN/TUGAS
Apa yang dimaksud satu getaran?
Jelaskan hubungan frekuensi dan periode!
Gambarkan grafik antara T2 dan massa beban!
Tentukan tetapan pegas dari grafik!
PERCOBAAN VI
MOMEN INERSIA
Materi Pokok : Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar
Kompetensi Dasar :
Menemukan hubungan antara konsep torsi dan momentum sudut, berdasarkan hukum II Newton serta penerapannya dalam masalah benda tegar
Indikator :
Memformulasikan pengaruh torsi pada sebuah benda dalam kaitannya dengan gerak rotasi benda tersebut
Mengungkap analogi hukum II Newton tentang gerak translasi dan gerak rotasi
Memformulasikan momen inersia untuk berbagai bentuk benda tegar
Memformulasikan hukum kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi
Menganalisis masalah dinamika rotasi benda tegar untuk berbagai keadaan
Menganalisis gerak menggelinding tanpa slip
Menerapkan konsep titik berat benda dalam kehidupan sehari-hari
TUJUAN
Memahami dan menentukan momen inersia yang dimiliki oleh setiap benda yang menggelinding pada bidang miring
RINGKASAN MATERI
Definisi momen kelembaman untuk sebuah titik:
Momen kelembaman (momen inersia) sebuah titik terhadap suatu poros tertentu adalah hasil kali masa titik itu dengan pangkat dua dari jarak titik ke poros, seperti pada gambar berikut :
Gambar 11. Momen inersia suatu tititk
Dengan Rumus: Dimana ; I = Momen Kelembaman m terhadap poros I
Setiap benda memiliki momem inersia bergantung pada bentuk bendanya.
Batang homogen
Jika diputar di salah satu ujungnya :
dengan = panjang batang (m)
Jika diputar ditengah-tengah :
Bola
Berongga :
Pejal :
Silinder
Silinder berongga :
Silinder berongga dengan 2 jari-jari dalam dan luar :
dimana R : jari-jari luar
r : jari-jari dalam
Silinder pejal :
cincin
Momen Inersia terhadap poros melalui titik berat dan sejajar poros silinder :
ALAT DAN BAHAN
Stopwatch
Mikrometer sekrup
Papan luncur
Balok pengatur kemiringan
Meteran/mistar
Neraca timbang
Bola kecil (kelereng)
Silinder berongga
PROSEDUR
Ukur diameter bola dan silinder
Timbang bola dan silinder untuk menentukan massa
Atur posisi balok untuk tinggi (h) yang telah ditentukan
Letakkan bola pada ujung atas bidang miring lalu tahan.
Lepaskan kelereng sehingga menggelinding dan ukur waktunya sampai ke bawah.
Lakukan hal yang sama untuk silinder
Ubah ketinggian dan ulangi percoban 5-6
HASIL DAN PENGOLAHAN DATA
Tabel pengamatan
No | h (cm) | Waktu tempuh t (s) | |||||||
Bola | Silinder berongga | ||||||||
1 | 2 | 3 | 1 | 2 | 3 | ||||
1 2 3 | 5 10 15 |
|
|
|
|
|
|
|
|
Pengolahan data
Menghitung momen inersia bola
Menghitung momen inersia silinder berongga
PERTANYAAN/TUGAS
Bandingkan waktu tempuh bola pada h = 5 cm, 10 cm, dan 15 cm.
Bandingkan waktu tempuh silinder berongga pada h = 5 cm, 10 cm, dan 15 cm.
PERCOBAAN VII
ARUS SEARAH (DC)
Materi Pokok : Listrik Dinamis
Kompetensi Dasar :
Merangkai alat ukur listrik, menggunakannya secara baik dan benar dalam rangkaian listrik
Memformulasikan besaran-besaran listrik ke dalam bentuk persamaan
Mengidentifikasi penerapan listrik AC dan DC dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
Membedakan jenis dan fungsi alat ukur listrik
Menjelaskan cara membaca dan memasang alat ukur kuat arus dan alat ukur tegangan
Menggunakan amper meter dan voltmeter dalam rangkaian.
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar hambatan suatu penghantar
Menjelaskan besar dan arah kuat arus listrik dalam rangkaian sederhana (satu loop)
Menjelaskan tegangan yang tertera pada alat listrik dan mampu menghitung energi dan daya yang terpakai pada alat listrik
Menentukan kuat arus pada rangkaian majemuk dua loop *)
Menentukan kuat arus pada rangkaian majemuk lebih dari dua loop *)
Membedakan tegangan DC dan tegangan AC dalam bentuk grafik misalnya yang dihasilkan osiloskop
Menjelaskan bentuk rangkaian AC yang digunakan dalam rumah-rumah.
Menunjukkan penerapan listrik AC dan DC dalam kehidupan sehari-hari.
TUJUAN
Mampu menggunakan alat-alat ukur listrik pada arus searah (DC)
Memahami rangkaian paralel yang digunakan pada voltmeter untuk mengukur tegangan.
Memahami rangkaian seri yang digunakan pada amperemeter untuk mengukur tegangan.
RINGKASAN MATERI
Untuk menghasilkan arus listrik dalam satu rangkaian diperlukan suatu beda potensial. Adalah George Simon Ohm (1787 – 1854) yang pertama kali secara eksperimen menunjukkan bahwa arus listrik dalam kawat logam (I) sebanding dengan beda potensiall atau tegangan (V) yang diberikan pada kedua ujungnya.
I sebanding V
Secara tepat berapa besarnya arus yang mengalir dalam kawat tidak hanya bergantung pada tegangan, tetapi juga pada hambatan yang diberikan oleh kawat terhadap aliran elektron. Mengambil analogi dengan aliran air, dinding pipa, pinggir sungai dan batu di tengahnya memberikan hambatan terhadap aliran air. Hal yang serupa, elektron diperlambat oleh interaksi dengan atom dalam kawat. Hambatan yang lebih tinggi akan mengurangi arus listrik untuk suatu tegangan tertentu. Sehingga hambatan dapat didefinisikan sebagai suatu besaran yang berbanding terbalik dengan arus.
Di mana R adalah hambatan dari kawat atau komponen elektronik lainnya, V adalah beda potensial yang melewati komponen dan I adalah arus yang mengalir melalui komponen tersebut. Persamaan (2) dapat ditulis sebagai berikut :
V = IR
Persamaan ini dikenal sebagai Hukum Ohm.
Banyak Fisikawan mengatakan bahwa persamaan ini bukanlah suatu hukum melainkan hanya definisi untuk hambatan. Jika kita menyatakan Hukum Ohm, cukup dengan mengatakan bahwa arus yang melalui konduktor logam sebanding dengan tegangan yang diberikan. Karenanya hambatan (R) dari suatu bahan atau komponen adalah konstan, tidak tergantung pada tegangan. Tetapi persamaan tersebut tidak berlaku umum untuk bahan dan komponen lain seperti diode, tabung vakum, transistor, dan lain-lain. Karenanya Hukum Ohm bukanlah hukum fundamental, tetapi merupakan deskripsi dari suatu kelompok material tertentu (konduktor logam).
ALAT DAN BAHAN
Amperemeter DC
Voltmeter DC
Sumber tegangan DC (0 – 15 V, 3A)
Kabel-kabel penghubung (dengan jepit buaya)
Resistor tambahan
PROSEDUR
Baca nila R yang digunakan lalu catat
Susunlah rangkaian seperti yang terlihat pada gambar berikut
+ - + -
R I
+ -
Power supply
Gambar 12.a Rangkaian seri Amperemeter untuk mengukur kuat arus
Catat pengukuran kuat arus pada amperemeter (I)
Ulangi untuk tiga tegangan yang berbeda
Untuk Voltmeter, susun rangkaian seperti berikut :
V + -
R
+ -
Power supply
Gambar 12.b Rangkaian paralel Voltmeter untuk mengukur tegangan
Catat pengukutan tegangan pada voltmeter (V)
Ulangi untuk tiga tegangan berbeda
HASIL DAN PENGOLAHAN DATA
Tabel pengamatan
No | Tegangan input (V) | R (Ohm) | Hasil pengukuran | |
Kuat Arus (Ampere) | Tegangan (V) | |||
1 2 3 | 5 10 15 |
| .... .... .... | .... .... .... |
Pengolahan data
Menghitung Tegangan (V)
Menghitung kuat arus (I)
PERTANYAAN/TUGAS
Bandingkan kuat arus yang diperoleh dari tiga tegangan input yang berbeda.
Bandingkan tegangan yang diperoleh dari tiga tegangan input yang berbeda. Samakah tegangan input dan out putnya? Mengapa demikian?
PERCOBAAN VIII
PENERAPAN HUKUM COULOMB
Materi Pokok : Medan Listrik
Kompetensi Dasar :
Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi
Indikator :
Mendeskripsikan gaya elektrostatik (hukum Coulomb) pada muatan titik
Mengaplikasikan hukum Coulomb dan Gauss untk mencari medan listrik bagi distribusi muatan kontinu
Memformulasikan energi potensial listrik dan kaitannya dengan gaya/medan listrik dan potensial listrik
Memformulasikan prinsip kerja kapasitor keping sejajar
TUJUAN
Menerapkan Hukum Coulomb dengan mengamati gejala interaksi muatan listrik pada elektrostatika (listrik statis)
RINGKASAN MATERI
Hukum Coulomb
Interaksi antara dua buah muatan listrik dapat berupa gaya tarik menarik/gaya tolak menolak. Dua benda yang bermuatan sejenis bila didekatkan akan tolak menolak, sedangkan dua muatan yang tidak sejenis akan tarik menarik.
Muatan Sejenis tolak menolak
Muatan tidak sejenis tarik menarik
Gambar 13. gaya tarik menarik/gaya tolak antara dua muatan
Harip eksperimen coulumb selanjutnya disebut hukum Coulomb: ”gaya interaksi antara dua buah benda titik bermuatan listrik berbanding lurus dengan besar muatan masing-masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan tersebut.”
Hukum coulomb ditulis :
F = besar gaya coulomb (N)
q1:q2=besar masing-masing muatan (C)
r = jarak kedua muatan (m)
k = 9 x 109 N.m2C2
ALAT DAN BAHAN
Mistar plastik
Potongan-potongan kertas kecil.
Kain wol
balon
Lembar plastik
PROSEDUR
Siapkan potongan-potongan kertas kecil dan mistar
Gosokkan mistar pada rambut kemudian dekatkan pada kertas kecil, amati apa yang terjadi.
Gosokkan balon pada kain wol kemudian dekatkan ke kulit badan anda, amati apa yang terjadi.
Dekatkan lembar plastik pada rambut, amati apa yang terjadi.
HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan
No | Jenis benda yang didekatkan | Gaya yang ditimbulkan |
1 2 3 | Mistar dan kertas kecil Balon dan kulit Lembar plastik dan rambut | ... ... ... |
PERTANYAAN/TUGAS
Apa yang terjadi pada kertas-kertas kecil, balon, dan rambut? Mengapa demikian?
Tuliskan bunyi hukum Coulomb dan bunyinya.
PERCOBAAN IX
PERCOBAAN MELDE
Materi Pokok : Gejala gelombang
Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang secara umum
Indikator :
Mengidentifikasi karakteristik gelombang transfersal dan longitudinal
Mengidentifikasi karakteristik gelombang mekanik dan elektromagnetik
Menyelidiki sifat-sifat gelombang (pemantulan/pembiasan, superposisi, interferensi, dispersi, difraksi, danpolarisasi) serta penerapnnya dalam kehidupan sehari-hari
Mengidentifikasi persamaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner
TUJUAN
Menunjukkan gelombang transversal stasioner
Menentukan cepat rambat gelombang transversal
RINGKASAN MATERI
Bila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terus menerus maka akan terlihat suatu bentuk gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambat gelombang, gelombang ini dinamakan gelombang transversal.
Jika kedua ujungnya tertutup, gelombang pada tali itu akan terpantul-pantul dan dapat menghasilkan gelombang stasioner yang tampak berupa simpul dan perut gelombang asalkan dipenuhi :
L = n. 1
2 , n = 1, 2, 3, ... (pers.1)
yakni panjang tali (L) merupakan kelipatan bilangan bulat dari setengah panjang gelombangnya.
Laju rambat gelombang dalam tali :
v =F( pers 2)
dimana : v = laju perambatan gelombang tali [m/det]
F = tegangan tali [N]
= rapat massa linier tali [kg/m]
Bila gelombang pada tali itu mempunyai panjang gelombang maka frekuensi vibrator yang
menimbulkannya :
f = v/( pers. 3)
Kombinasi antara persamaan (2) dan (3) disebut persamaan Melde.
ALAT DAN BAHAN
Vibrator
Sumber tegangan
Meja
Katrol perjepit
Seutas tali
Batang penggaris
Beban (25 gram, 50 gram)
PROSEDUR
Rangkai alat seperti gambar :
Gantungkan beban 25 gram
Nyalakan vibrator dan atur letaknya sehingga terbentuk gelombang stasioner
Ukur jarak 2 simpul (S – S0), jarak yang diperoleh adalah panjang gelombang.
Dimana . Catat panjang gelombang yang anda peroleh.
Ulangi untuk beban 50 kg
HASIL DAN PENGOLAHAN DATA
Tabel pengamatan
No | Massa beban(gr) | Panjang gelombang λ (cm) | Cepat rambat (m/s) | V2 (m2/s2) | Tegangan tali = berat beban F = m.g (N) |
1 2 | 25 50 |
|
|
|
|
Catatan :
Jika sumber daya listrik yang digunakan dari PLN, maka dianggap frekuensi sumber getaran 50 Hz.
PERTANYAAN/TUGAS
Jelaskan yang dimaksud gelombang tranversal.
Gelombang yang diperoleh pada percobaan adalah gelombang ...
Buat grafik antara V2 dan F
PERCOBAAN X
LENSA CEMBUNG
Materi Pokok : Optika geometri
Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang secara umum
Indikator :
Mendeskripsikan gejala dan ciri gelombang cahaya
TUJUAN
Mengetahui sifat lensa dan penggunaannya
RINGKASAN MATERI
Cahaya (sebagai gelombang) dapat mengalami peristiwa pemantulan dan pembiasan, interferensi, dan polarisasi.
Pemantulan cahaya terbagi menjadi dua bagian, yaitu : pemantulan pada permukaan datar (cermin datar) dan pemantulan pada permukaaan lengkung (cermin cembung dan cermin cekung).
Pada pemantulan dan pembiasan berlaku hukum Snellus.
Hukum Snellus pada pemantulan
i = sudut datang r = sudut pantul N = garis normal
i r
Pada pemantulan berlaku :
- sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang
- sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)
Hukum Snellus pada pembiasan
Pada pembiasaan berlaku :
Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
Jika sinar datang dari medium kurang (indeks bias N1) ke medium lebih rapat (indeks bias N2)), dengan N1 <>2, maka sinar akan dibiaskan mendekati garis normal.
Indeks bias relatif (nr); perbandingan sudut datang (i) dan sudut bias (r); .
Bila sinar datang tegak lurus bidang, (i = r = 00), maka sinar akan diteruskan.
3. Pembiasan pada lensa
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan lengkung atau suatu permukaan lengkung dan satu permukaan datar.
Ada 2 lensa yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Lensa cembung memiliki sifat mengumpulkan cahaya (konvergen).. Lensa cekung memiliki sifat menyebarkan cahaya.(divergen).
ALAT DAN BAHAN
Benda + lampu (senter + tutup kertas hitam)
Lensa cembung
Layar (kertas grafik)
Bangku optik
PROSEDUR
1. Rangkai alat seperti gambar :
Lensa Layar
Benda + lampu
Bangku Optik
2. Geser layar sehingga tampak bayangan yang jelas pada layar
3. Ukur jarak benda (s), jarak bayangan (s’), dan tinggi bayangan (h’)
4. Ulangi percobaan dengan s yang berbeda.
HASIL DAN PENGOLAHAN DATA
Tabel pengamatan
No | S (cm) | S’ (cm) | h (cm) | h’ (cm) |
1 2 3 4 | 10 15 20 25 |
|
|
|
Pengolahan data
Mencari jarak fokus lensa
Mencari jari-jari kelengkungan lensa
R = 2f
Menghitung perbesaran dengan menggunakan rumus
Menghitung perbesaran dengan menggunakan rumus
PERTANYAAN/TUGAS
Bandingkan hasil perbesaran bayangan yang diperoleh dengan dan
Lukis bayangan yang dibentuk dengan menggunakan sinar istimewa!
PERCOBAAN XI
HUKUM ARCHIMEDES
Materi Pokok : Fluida
Kompetensi Dasar :
Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan menerapkan konsep tersebut alam kehidupan sehari-hari
Indikator :
Memformulasikan hukum dasar fluida statik
Menerapkan hukum dasar fluida statik pada masalah fisika sehari-hari
Memformulasikan hukum dasar fluida dinamik
Menerapkan hukum dasar fluida dinamik pada masalah fisika sehari-hari
TUJUAN
Menerapkan hukum Archimedes dalam percobaan sederhana
Memahami gaya ke atas yang dialami oleh benda yang berada dalam zar cair
RINGKASAN MATERI
Hukum Archimedes berbunyi : ”apabila suatu benda dicelupkan ke dalam zat cair (sebagian atau seluruhnya), akan mendapat gaya ke atas sebesar berat zat cair yang dipindahkan benda tersebut.”
Besarnya gaya ke atas tersebut dinamakan gaya Archimedes.
Dimana FA = gaya Archimedes (N)
VC = volume zat cair yang dipindahkan (m3)
= massa jenis zat cair
Vb = volume benda yang tercelup (m3)
= massa jenis benda
Beberapa kondisi benda dalam zat cair :
Bila < benda mengapung
Bila = benda melayang
Bila > benda tenggelam
ALAT DAN BAHAN
Neraca pegas, 1 buah
Beban (yang belum diketahui massanya), 3 buah
Gelas ukur
Air
PROSEDUR
Gambar 14 Mengukur berat benda dengan 2 kondisi
Isi gelas ukur dengan air dan catat volume mula-mula.
Timbang benda dalam air dengan menggunakan neraca pegas dan catat beratnya
Timbang benda yang sama di luar air (di udara/vakum) dan catat beratnya.
lakukan hal yang sama pada dua benda lainnya, catat berat yang diperoleh.
Catat volume air sebelum dan sesudah dimasukkan beban.
HASIL DAN PENGOLAHAN DATA
Tabel pengamatan
V0 = ... mL
No | Jenis benda | Berat benda di udara (N) | Berat benda di air (N) | Volume zat cair yang dipindahkan (mL) |
1 2 3 | Benda berat Benda sedang Benda ringan |
|
|
|
Pengolahan data
Menghitung gaya Archimedes secara teori
Menghitung gaya Archimedes secara praktek
F = Berat Benda saat di udara – berat benda di dalam air
PERTANYAAN/TUGAS
Bagaimanakah berat benda di udara jika dibandingkan dengan berat benda saat di air?
Bagaimanakah volume zat cair yangdipindahkan oleh benda ringan, sedang, dan berat?
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional, 2003, STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN FISIKA, FT-Universitas Surabaya,---, Praktikum Fisika, Universitas Surabaya.
Djoko Priyanto, TEORI KESALAHAN HASIL PENGUKURAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA, Jardiknas ICT Guru – Guru SMA / SMK.
Laboratorium Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh,--, PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR, Universitas Malikussaleh.
Suparmo, --, MATERI DAN SOAL-SOAL FISIKA, Mediatama.
Tim Belia, ---BELIA, BELAJAR LATIHAN INTERAKTIF, Ika Jaya Mukti, Surakarta.
TPB UNHAS, 2000, PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I, Makassar, Universitas Hasanuddin.
Wasis dan Retno Hasanah, 2004, SISTEM SATUAN DAN PENGUKURAN, Bagian proyek pengembangan kurikulum Departemen pendidikan nasional.
Widodo Suryadiningrat, 2006, BANK SOAL FISIKA UNTUK SMA, Bandung, Penerbit M25 Bandung